PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK USIA DINI
Pola Logo Neutron Yogyakarta
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK USIA DINI
Tips Belajar, Berita Pendidikan, Parenting, Belajar menyenangkan

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK USIA DINI

Pendidikan itu sendiri memiliki konteks yang sangat luas. Salah satunya adalah pendidikan karakter, Pendidikan karakter adalah bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik dan diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.

Oleh Rinang Listyorini
19 Januari 2024

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK USIA DINI

Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu mengedepankan pendidikan bagi masyarakatnya. Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu pengetahuan umum dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-Undang. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan. Selama napas manusia masih berhembus, di situlah pendidikan akan selalu berada di sekelilingnya. Pendidikan dapat diperoleh di mana saja dan kapan saja. Tidak selamanya pendidikan diperoleh dari bangku sekolah. Ada banyak cara untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu upaya kita untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan.

Pendidikan dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan negara. Modal awal pendidikan seseorang dimulai dari keluarga. Penanaman kedisiplinan dan kebersamaan dalam keluarga akan memberi dampak dan pengaruh yang sangat besar bagi seorang anak. Ia cenderung akan tumbuh menjadi pribadi yang berjiwa sosial dan lebih bertanggung jawab. Sebaliknya, jika seseorang tumbuh dalam keluarga yang broken home, akan memperbesar peluang untuk anak tersebut tumbuh menjadi pribadi yang keras dan kurang respect dengan keadaan sekitar. Akan tetapi, hal tersebut tidak selamanya berlaku untuk semua pribadi.

Pendidikan itu sendiri memiliki konteks yang sangat luas. Salah satunya adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik dan diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik. Konsep karakter dapat mengekspresikan berbagai atribut, termasuk kehadiran atau kurangnya kebajikan seperti empati, keberanian, ketabahan, kejujuran, dan kesetiaan, atau perilaku atau kebiasaan yang baik; atribut ini juga merupakan bagian dari soft skill seseorang. Karakter moral terutama mengacu pada kumpulan kualitas yang membedakan satu individu dari yang lain – meskipun pada tingkat budaya, kelompok perilaku moral yang dianut oleh kelompok sosial dapat dikatakan menyatukan dan mendefinisikannya secara budaya sebagai berbeda dari yang lain. Psikolog Lawrence Pervin mendefinisikan karakter moral sebagai disposisi untuk mengekspresikan perilaku dalam pola fungsi yang konsisten di berbagai situasi. Marie I. George menyebut karakter moral sebagai jumlah dari kebiasaan dan watak moral seseorang. Aristoteles telah mengatakan, kita harus mengambil sebagai tanda keadaan karakter kesenangan atau rasa sakit yang terjadi pada tindakan.

Tujuan utama dari pendidikan karakter yaitu untuk membangun bangsa yang bertanggung jawab, di mana setiap masyarakatnya memiliki akhlak yang mulia, bermoral, memiliki sikap toleransi yang tinggi, dan mau hidup secara bergotong royong. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka setiap siswa harus diberikan nilai-nilai yang mampu membentuk karakter mereka, dengan menggunakan sumber yang sudah ada, yaitu budaya, agama, dan Pancasila. Adapun nilai-nilai yang mampu membentuk pendidikan karakter, meliputi:

1. Religius

Nilai religius ini tentu saja berkaitan dengan agama. Dalam pelaksanaannya setiap anak diharapkan mampu mencerminkan keberimanan mereka terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yaitu dengan mengikuti ajaran agama dan kepercayaan yang mereka anut masing-masing. Selain itu, setiap anak juga akan diajarkan untuk menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleransi, mampu untuk hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

2. Kejujuran

Kejujuran adalah sikap yang berasal dari upaya seseorang yang dapat menjadikan dirinya sebagai seseorang yang mampu dipercaya dalam hal apapun, seperti perkataan, perilaku dan pekerjaan.

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sikap yang melakukan semua tugas dan kewajibannya dengan sungguh-sungguh dan siap menanggung segala risiko atas perbuatannya. Adapun ciri-ciri orang yang bertanggung jawab adalah bersungguh-sungguh dalam segala hal, berusaha melakukan yang terbaik, disiplin, dapat dipercaya, taat aturan, jujur dalam bertindak, berani menanggung risiko, rela berkorban. Adapun tanggung jawab itu sendiri meliputi tanggung jawab kepada Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.

4. Disiplin

Disiplin merupakan sikap individu atau kelompok menaati, menghormati, taat, dan patuh terhadap peraturan untuk menciptakan ketertiban dan pengendalian diri. Disiplin meliputi disiplin pribadi, disiplin kelompok, dan disiplin nasional. Adapun fungsi disiplin meliputi: menata kehidupan bersama, membangun kepribadian, melatih kepribadian, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

5. Peduli Sosial

Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Dari sinilah kepedulian sosial menuntut setiap individu agar mampu memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya atau masyarakat.

6. Kerja Keras

Sikap kerja keras adalah mempunyai semangat yang berkobar dan memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencapai target pribadi yang dianggap sedikit melebihi batas kemampuan sendiri.

7. Peduli Lingkungan

Peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan untuk mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan berupaya untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang sudah ada. Hal ini diharapkan dapat menyadarkan agar memiliki kepedulian terhadap alam dan lingkungan di sekitarnya. Menanamkan sikap peduli lingkungan dapat dimulai dari menjaga kebersihan kelas dan sekolah dengan cara membuang sampah di tempatnya, melakukan piket kelas, merawat tanaman, dan sebagainya. Selain itu, salah satu cara menumbuhkan karakter peduli lingkungan dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku tersebut berperan sangat penting dalam menanamkan nilai karakter peduli lingkungan.

8. Kreatif

Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru berupa gagasan maupun karya nyata yang belum pernah ada, dalam bentuk baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang tersedia

9. Gemar Membaca

Kebiasaan gemar membaca akan sangat memberi manfaat bagi ketelitian seseorang. Membiasakan diri untuk literasi juga sangat memengaruhi pola pikir seseorang.

10. Mandiri

Mandiri adalah kemampuan individu untuk mengatur hidupnya sendiri, membuat keputusan, dan mengambil tanggung jawab atas tindakan dan pilihan.

11. Cinta Damai

Cinta damai merupakan suatu sikap, perkataan yang membuat orang lain merasa senang atas kehadiran dirinya. Orang yang memiliki sikap cinta damai cenderung bekerja sama, memiliki sikap toleransi, peduli, menghormati sesama,,tidak membeda-bedakan teman dan jarang melakukan tindakan kekerasan.

12. Demokratis

Demokratis adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Warga negara yang demokratis adalah warga negara yang memiliki perilaku hidup yang baik dalam kehidupan pribadi maupun kenegaraan dengan memegang nilai-nilai demokrasi.

13. Bersahabat

Persahabatan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Persahabatan menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan, afeksi dan perasaan .

14. Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu adalah suatu keinginan dari seseorang untuk terus mencari dan menggali ilmu dan informasi baru untuk menambah pengetahuannya. Seperti yang diketahui, rasa ingin tahu berperan sangat penting dalam kehidupan. Untuk meningkatkan rasa ingin tahu, terdapat banyak cara yang bisa dilakukan, seperti menumbuhkan sikap positive thinking, berani mencoba hal baru, menghilangkan rasa takut, berpikir seperti pemula, hingga terbiasa untuk berpikir kritis.

15. Menghargai Prestasi

Sikap menghargai prestasi merupakan sikap dan tindakan untuk dapat menggunakan kemampuan semaksimal mungkin, mensyukuri prestasi yang telah diraih, menghargai hasil usaha, ciptaan, dan pemikiran orang lain.

16. Semangat Kebangsaan

Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah, dan rela berkorban demi bangsa dan negara

17. Cinta Tanah Air

Cinta tanah air adalah berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa dan negara.

Generasi muda Indonesia diharapkan bisa menjadi generasi penerus bangsa yang baik, sehingga bisa mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar. Untuk itu, penanaman pendidikan karakter tidak boleh diabaikan. Pendidikan karakter merupakan nilai yang diperlukan dalam mewujudkan kelangsungan hidup bangsa, yang nantinya menjadi pijakan anak Indonesia sehingga berkembang menjadi pribadi yang berkualitas, memilili akhlak yang baik, jujur, tanggung jawab, hormat, dan disiplin.

Tumbuh kembang anak khususnya yang berkaitan dengan pendidikan karakter, tidak lepas dari sinergi antara keluarga, sekolah, dan pendidikan formal lainnya. Dalam hal ini Neutron hadir sebagai lembaga pendidikan yang mendampingi proses tumbuh kembang karakter siswa, khususnya berkaitan dengan cara dan metode pembelajaran. Sebagai bimbingan belajar yang menerapkan metode penalaran, Neutron sangat relevan sehingga telah dipercaya oleh masyarakat menjadi mitra belajar siswa. Neutron merupakan lembaga bimbingan belajar dari tingkat SD, SMP, SMA, dan Alumni. Metode pembelajaran yang digunakan sangat tepat untuk setiap jenjang. Terlebih dilengkapi dengan fasilitas yang sangat lengkap untuk diberikan kepada siswa dan orang tua. Tidak heran, hal inilah yang menjadi sarana dan prasarana yang membuat Neutron telah mampu mengantarkan siswa-siswinya meraih kesuksesan, baik itu nilai dan prestasi terbaik di sekolah, maupun keberhasilan meraih PTN dan Kedinasan sesuai yang diinginkan.

Salah satu fasilitas Neutron yang tidak dimiliki oleh bimbingan belajar lain adalah Detection Test/Tes Psikologi. Detection Test adalah tes untuk mengetahui minat dan bakat para siswa. Detection Test terdiri dari 3 jenjang, yaitu jenjang SD, SMP, dan SMA. Untuk jenjang SD, Detection Test digunakan untuk mengetahui gaya belajar yang cocok untuk siswa. Untuk jenjang SMP dan SMA, Detection Test digunakan untuk mengetahui minat bakat dan juga dalam rangka memberikan pertimbangan jurusan yang tepat di perguruan tinggi. Hasil Detection Test inilah yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan ketika dilaksanakan konsultasi langsung dengan siswa dan orang tua sehingga bisa memaksimalkan siswa menuju posisi dan cita-cita terbaiknya.