Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk menghidupkan suasana dalam kelas adalah dengan memberi selingan humor ketika mengajar. Meskipun humor ini bukanlah faktor utama bagi terlaksananya suatu pembelajaran, namun menjadi salah satu faktor penunjang dalam terciptanya pembelajaran yang baik.
Zein Fikri Rohmah
22 Juli 2021
Berita Pendidikan
Humor atau lelucon yang acap kali disebut jokes oleh siswa sekolah merupakan suatu hal yang sifatnya lucu, jenaka, dan menggembirakan hati. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa hati yang gembira menjadi salah satu kunci kehidupan yang sarat akan makna. Mayoritas netizen sampai berpendapat bahwa kehidupan yang dijalaninya akan terasa hampa tanpa adanya humor, tak terkecuali siswa sekolah. Lantas, apa yang membuat humor menjadi suatu hal yang didamba-dambakan bagi banyak orang terutama bagi siswa sekolah? Mari kita kulik lebih dalam lagi mengenai manfaat humor di dunia pendidikan.
Pendidikan ibarat oase ditengah padang pasir yang sangat dibutuhkan oleh siswa yang haus akan ilmu pengetahuan. Keberhasilan suatu pendidikan sering dikaitkan dengan tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang dicerminkan dari hasil evaluasi, seperti Ulangan, PTS, maupun PAS. Tingkat pemahaman materi oleh setiap siswa pastinya berbeda-beda dan ada banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yang sangat mempengaruhi adalah minat belajar dari siswa itu sendiri. Minat belajar dapat ditumbuhkan dari kualitas pendidik yang mampu memberikan materi secara jelas dan tidak monoton. Kemonotonan suatu pembelajaran dapat diatasi dengan adanya selingan humor. Adanya selingan ini membuat suasana pembelajaran menjadi hidup dan tidak membosankan. Keberhasilan pembelajaran inilah yang akan berdampak signifikan terhadap kemajuan belajar siswa.
Adapun suasana pembelajaran di sekolah yang cenderung formal membuat siswa menjadi “spaneng” dan kaku. Hal ini akan berdampak pada minat belajar siswa, karena suasana belajar menjadi kurang mendukung. Inilah salah satu penggerak lahirnya bimbingan belajar, yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan menyajikan suasana belajar berbeda. Salah satu hal yang ditawarkan bimbingan belajar untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah kualitas pengajar yang mampu membuat suasana belajar menjadi hidup. Kualifikasi pengajar di bimbingan belajar harus mampu mentransfer ilmu pengetahuan dalam bahasa yang sederhana dan mampu dipahami oleh siswa. Disamping itu, dituntut pula kemampuan untuk mencairkan suasana yang membosankan dengan sesekali memberikan celetukan humor pada siswa. Humor disini sangat membantu dalam mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar, apalagi ketika sedang mempelajari materi eksak yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Kebutuhan humor dalam pembelajaran memang tidak diragukan lagi, karena banyak pengajar di bimbingan belajar yang memiliki selera humor yang baik disukai oleh siswa. Hal ini akan berbanding lurus dengan siswa akan menyukai materi yang diajarkan oleh pengajar tersebut karena merasa cocok dengan cara mengajarnya.
Namun hal ini tak serta-merta membuat pengajar di bimbingan belajar lebih unggul dari guru di sekolah. Hanya saja suasana belajar di bimbingan belajar yang tidak formal dan cenderung santai lebih disukai oleh siswa. Sehingga siswa dapat bertanya materi yang mereka belum paham dengan lebih leluasa dan bebas mengekspresikan dirinya. Suasana belajar di sekolah yang formal membuat mayoritas siswa enggan untuk bertanya tentang materi yang mereka belum paham. Hal ini dapat diatasi dengan kemampuan guru dalam membuat suasana belajar di kelas menjadi lebih santai meskipun tetap harus formal. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk menghidupkan suasana dalam kelas adalah dengan memberi selingan humor ketika mengajar. Meskipun humor ini bukanlah faktor utama bagi terlaksananya suatu pembelajaran, namun menjadi salah satu faktor penunjang dalam terciptanya pembelajaran yang baik.
Berita Pendidikan