Mengenal Founder Go-Jek yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Muhadjir Effendi.
Drs. H. Imam Pujianto
7 November 2019
Kisah Inspiratif
Rabu pagi tanggal 23 Oktober 2019, Presiden terpilih untuk periode 2019 – 2024 Joko Widodo secara resmi mengumumkan susunan kabinet yang akan membantunya menahkodai Indonesia lima tahun kedepan.
Diantara nama-nama yang diumumkan, ada sosok yang menarik perhatian yaitu Nadiem Anwar Makarim. Founder Go-Jek ini ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Muhadjir Effendi yang menduduki jabatan baru sebagai Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK ).
Terlepas dari kontroversi yang timbul atas penunjukkannya sebagai Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim bukan orang sembarangan. Pria kelahiran Singapura tanggal 4 Juli 1984 ini adalah putra pasangan Nono Anwar Makarim, seorang pengacara dari Pekalongan dan Atika Algadrie dari Pasuruan. Pendidikan sekolah dasar dan SMP dijalani Nadiem Makarim di Jakarta. Pendidikan setingkat SMA ditempuh di Singapura. Selepas SMA di Singapura, Nadiem meneruskan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. Mas menteri-begitu ia ingin disapa- juga tercatat sebagai lulusan dari Harvard Business School, Harvard University.
Setelah menamatkan pendidikannya di Harvard, Nadiem tercatat pernah bekerja selama tiga tahun di Mckinsey & Company sebuah perusahaan konsultan di Jakarta. Suami dari Franka Franklin ini pernah juga bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer ‘kartuku’.
Berbekal pengalaman kerja dan background pendidikannya di bidang bisnis, Nadiem Makarim kemudian memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan GO-JEK, perusahaan transportasi berbasis online.
Ayah dari Solara Franklin Makarim ini tercatat sebagai menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Maju jilid 2. Tentu banyak tantangan yang akan dihadapi Nadiem Makarim di kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Banyak harapan bertumpu padanya ditengah keraguan akan kemampuannya mengemban amanah di Kemendikbud. Tugas Anda lah mas menteri untuk membuktikan bahwa tidak salah Presiden Jokowi mempercayakan nasib pendidikan di Indonesia ke pundak Anda. Selamat bekerja mas menteri !
Kisah Inspiratif