Mari, lebih bijaksana dalam menggunakan gadget.
Syahid Gufron
23 Desember 2019
Parenting
Perkembangan teknologi yang begitu pesat diibaratkan seperti mata pisau yang memiliki dua fungsi yang berbeda. Artinya, manfaatnya itu sendiri bergantung kepada siapa yang menggunakan dan bagaimana cara menggunakannya. Salah satu contoh dari perkembangan teknologi adalah adanya alat komunikasi bernama gadget atau handphone. Gadget bukanlah barang baru bagi manusia modern. Keberadaannya tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Manusia modern sangat bergantung pada keberadaan gadget dalam menunjang aktifitas keseharian. Salah satu pengguna terbanyak gadget berdasarkan survey yang ada di situs theasianparent.comadalah 98% remaja, termasuk juga siswa-siswa. Ada beberapa fakta di lapangan yang terjadi terkait dengan keberadaan gadget dan proses KBM di sekolah yang cenderung menimbulkan hal-hal yang negatif.
Pertama, sebagian sekolah telah melarang siswa-siswanya untuk membawa gadget ke sekolah dengan dalih akan mengganggu proses belajar di kelas. Beberapa orang menyatakan kalau hal tersebut adalah tindakan yang positif. Hal ini mengingat banyak siswa yang hanya menghabiskan waktu mereka di sekolah dengan bermain gadget dengan alasan butuh hiburan di sela sela waktu belajar. Namun, tidak sedikit pula dari mereka yang malah asyik bermain game daripada memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas. Mereka juga terkadang lebih memilih untuk mendengarkan musik menggunakan earphone di saat mereka merasa bosan untuk belajar.
Kedua, keberadaan gadget di sekolah bisa dijadikan sebagai media untuk mencari informasi lewat internet. Hampir semua gadget yang beredar saat ini difasilitasi dengan akses internet sehingga tidak sulit bagi siswa-siswa untuk mendapatkan informasi secara instant. Akan tetapi, kemudahan ini malah menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya. Siswa menjadi cenderung malas dalam mengembangkan kemampuan dirinya dalam mengembangkan ide-ide kreatif. Akses informasi yang mudah dijangkau ini membuat siswa hanya mengandalkan gadget sebagai sumber informasi yang dianggap valid. Mereka hanya mengetikkan kata kunci yang ingin dicari dan seketika akan muncul semua informasi yang dibutuhkan. Hal ini akan menumbuhkan tindakan plagiat yang akan mengikis kemampuan siswa dalam menumbuhkan ide ide kreatif dan inovatif.
Ketiga, kita mungkin tidak asing lagi rasanya apabila mendengar ada orang yang kecanduan bermain gadget. Ya, memang benar hal itu terjadi. Tidak sedikit orang yang sudah kecanduan bermain gadget dan pada akhirnya akan merugikan dirinya sendiri. Bagi siswa jelas sekali akan memberikan dampak negatif terutama berkurangnya waktu belajar mereka dan tidak fokus dalam proses belajar. Game yang ada di gadget jauh lebih menarik dibandingkan harus mendengarkan pejelasan guru di kelas itu menurut pemikiran sebagian siswa. Pemikiran seperti itulah yang akan membuat siswa tidak dapat konsentrasi belajar di kelas. Selain itu, pembengkakan uang saku juga tentunya akan dialami bagi siswa yang kecanduan bermain game online.
Oleh karena itu, marilah kita saling mengingatkan kepada anak, siswa, atau siapa pun untuk lebih bijak menggunakan gadget terutama bagi siswa di sekolah. Mereka perlu diberi arahan dan senantiasa diingatkan sebelum melakukan proses KBM di sekolah. Pada dasarnya merekalah yang akan menjadi penerus bangsa ini yang ditunggu untuk bisa mengeluarkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam memajukan bangsa ini lewat teknologi modern bukannya malah terlena dengan kemajuan teknologi. Membawa gadget ke sekolah bukanlah sesuatu yang dianggap buruk atau salah selama hal tersebut tidak mengganggu proses belajar di kelas. Selain itu, adanya aturan yang tegas di sekolah bisa mengurangi ketergantungan siswa kepada gadget terutama saat proses KBM berlangsung. Namun, ada kalanya siswa diberikan kesempatan menggunakan gadget di saat memang membutuhkan informasi yang lebih akurat.
Parenting